Sabtu, 18 Oktober 2014

You Confuse Me

Kadang memang susah mau nyatuin pikiran, ibarat orang yang ngerokok dengan orang yang sama sekali gak merokok. Semua orang tujuannya sehat, tapi setiap orang punya caranya masing-masing untuk bertahan hidup dengan pola kesehatan yang dia pilih. Ini pilihan hidup.


Sering kali kita berandai-andai mencoba menepikan rasa kacau. Mendiami diri padahal ingin sekali berbincang-bincang tentang segala hal yang bahkan dianggap tidak terlalu penting. Jelas sekali terbaca dari sorot mata itu, kita saling merindukan. Jangan menoleh, aku terlanjur mempelajarimu. Sebenarnya ada banyak hal yang ingin kusampaikan, bagaimana hujan turun, bagaimana angin meniupkan daun, bagaimana matahari mencintai bumi dan hal lainnya.

Aku hanya menulis rasa, bukan menulis agar kau suka. Walaupun ku tau kau telah lama beranjak dari tempatmu, tapi sajakku masih terus mengabarkan. Aku mungkin hanya akan menjadi penonton yang duduk dibarisan bangku paling depan, yang pulang paling belakang. 

Tidak ada yang sia-sia sekalipun itu tentang kesedihan. Waktu akan mengumpulkan pecahan-pecahannya untuk menyusun kebahagiaan suatu saat nanti. Cukup kau garis bawahi saja. Dulu hingga kini kau masih menjadi inspirasi terbaikku. Terbukti dari banyaknya tulisan yang kucipta saat kita bersama. Karena aku tak menilaimu hanya dari satu sisi, mungkin hanya secangkir kopi yang mengerti. Tentang noda kopi yang masih terasa manis.


Jodoh : Sungai Nil dan Mesir

Tiba-tiba, disudut relung hati (ciyeee) jadi teringat kata nil (sungai nil di mesir itu loh). terus langsung aja ngobrol gitu sama mbah google, dapatlah sedikit kutipan tentang nil. ehh malah teringat film ayat-ayat cinta tentang dialog fahri dan maria.

~

Fahri : Sebelum aku kesini, sebenarnya ada 2 hal yang bikin aku kagum sama Mesir. Yaitu Al Azhar dan Sungai Nil, karena tanpa sungai Nil, tidak ada Mesir dan tidak ada AL Azhar.


Maria : Aku juga suka sungai Nil, kalau tidak ada sungai Nil, pasti tidak ada Mesir, tidak ada peradaban, yang ada hanya gurun pasir. Kamu percaya pada jodoh, Fahri?

Fahri : Ya, setiap orang memiliki...


Maria : jodohnya masing-masing. Itu yang sering kamu bilang. Aku rasa sungai Nil dan Mesir itu jodoh, senang ya kalau kita bisa bertemu dengan jodoh yang diberikan Tuhan dari langit.

Fahri : Bukan dari langit, Maria, tapi dari hati, dekat sekali

Somebody else posted this before.
I just feel like posting it too.
I just like the movie, but I like the novel better.
It is more than just a love story.


Minggu, 12 Oktober 2014

Penikmat Rindu

Cobalah mengerti apa yang tersirat dariku. Setiap goresan yang aku tunjukkan tanpa perlu aku katakan. Binar mataku, lukisan bibirku, dan segala hal yang ada padaku. Hanya untuk agar kau memahami aku. Itu saja.

Cobalah melihat lebih jauh lebih dalam, lebih dalam lagi. Disitulah bayanganmu berada. Semuanya terlihat sama, tapi kamu berbeda dari mereka. Antara kamu yang terjebak masa lalu dan aku yang terjebak dalam bayangmu. Jika merindukanku itu melelahkanmu, aku harap kamu tidak menyalahkan aku karena itu.

Sejak ku yakini bahwa kau bukanlah siapa-siapa aku, sejak itu pula aku mulai kehilangan kata yang dulu ku bangga-banggakan bila aku jauh darimu. Kata kebanyakan orang, cinta itu harus diungkapkan jika memang sudah waktunya, sebelum kamu menyesal dan tidak ada kesempatan yang datang lagi. Untukmu yang meniupkan angin dan kamu juga yang menghembuskan angin. Ketahuilah, berhenti mencinta tidak mungkin secepat jatuh cinta. Aku tidak menyalahkanmu mengapa rindu ini terus hadir. Ini hanyalah sepenggal kata, rindu.

Aku pernah bertanya pada sang rindu, “mengapa sang bayang tak jua hendak pergi dari sini…?” dan sang rindu pun menjawab, “karena sang bayang itu selalu diam.” Sederhana saja, aku rindu walau itu hanya bayangmu. Bayanganmu yang tidak akan pernah menjadi nyata. Yang aku tahu, merindu itu melelahkan.

Ada perjuangan yang tidak kamu lihat dan tidak kamu rasakan. Mungkin ini berlebihan, tapi aku berusaha untuk tidak membohongi diri. Andai yang ku rindu itu bukan kamu.



Banyak 'kabut' berkumpul dan berputar-putar dalam hidup kita; teman jadi musuh, musuh jadi teman.
Lalu cinta jadi orang asing, orang asing jadi cinta.

Selasa, 07 Oktober 2014

Sesaat

Ada beberapa hal yang kadang kita gak bisa bilang ke orang lain, bahkan orang terdekat. Alasannya simple, mereka tidak cukup memahami. Kita harus ngehargai apapun yang jadi keputusan dia, apapun. Karena dia melakukan itu bukan tanpa alasan dan harus ada yang dikorbanin. Ini dari sisi saya, mungkin ada baiknya melukis jarak secara perlahan. Bukan maksud menjauh, hanya saja kita butuh waktu jeda, meski sesaat~ 

Daun ku telah gugur, entah karena angin yang meniup atau karena keadaan yang membuat aku harus menggugurkannya.