Selasa, 25 Maret 2014

Cerita Dibalik Film

“Film ini akan rilis pada waktunya. Bukan kau ataupun aku, tetapi kita.”
Kisah ini berawal ketika ide gila muncul untuk menggapai sukses. Kisah yang aku perkirakan sangat mudah untuk ku genggam. Alasannya, karena aku telah terbiasa. Mengumpulkan tiap energi jiwa, mulai merangkai mimpi dan aku rasa aku cukup kuat untuk merangkul semua.
Hal ini dimulai dari kebersamaan kita, berjalan tanpa ragu melewati semak belukar. Apa yang kita cari? Sebuah semangat baru untuk menjadi yang terbaik. Aku tidak peduli kiri atau kanan, karena semua ini fokus pada skenario awal. Kita yang bermain peran, melakoninya dan mencari mangsa yang akan menjadi korban. Harapan ketika itu adalah kita akan menemukan bayi kecil yang lucu, tersenyum karna kehadiran kita yang akan menjadi wadah baru untuk hidup mereka. Setidaknya mereka akan menemukan titik terang ketika mereka dewasa.
Hari-hariku kini masih diselimuti mimpi, berimajinasi dengan penuh kemenangan. Mungkin kau tidak disini bersamaku, tapi aku yakin kau mendoakan yang terbaik.
Aku meluangkan waktu sejenak untuk membakar kulitku karna panasnya sinar matahari, membiarkan tanganku terkena goresan warna-warni, semua ini karna aku ingin memperjuangkannya. Bagaimana denganmu?
Tolong, mengerti untuk semua ini. Ini bukan untuk aku semata, kita adalah alasannya. Jangan karena kau sibuk dengan duniamu sendiri sehingga kau mengabaikan apa yang menjadi tugasmu. Kau sibuk? Aku juga begitu. Apa yang saat itu kau lakukan, aku juga melakukannya. Bukan hanya kau saja, bahkan orang lain juga sama. Tapi, mengapa kau tidak bisa melakukan seperti apa yang aku lakukan? Setidaknya kau bisa melihat sisi ku, bukan hanya melihat dari kacamatamu saja.
Kenyataan pahit ini akhirnya dimulai, aku tidak lagi bersamamu. Kau perlahan mundur, apa yang dipikiranmu? Kau membiarkan semua ini menjadi bebanku? Tidakkah kau ingat alasan dari ini semua?
Sekarang bukan perkara siapa yang paling kuat yang akan menang, tapi siapa yang akan menguatkan untuk menggapai kemenangan.


  

@Tiramissyou_ ~

Minggu, 09 Maret 2014

Dari Kita Untuk Diri Kita



Semoga mimpi kita suatu hari nanti akan menjadi nyata. 
Mungkin orang diluar sana hanya bisa melihat kita dari sudut ternyaman mereka saja, tanpa pernah peduli sisi kita yang lain.
Setidaknya semua telah berawal dari sebuah mimpi.
Mungkin orang akan tertawa, mencibir, bahkan mencemooh. Tapi, sukses berawal dari ide gila. Orang seni selalu punya cara untuk memperbaiki, sekalipun itu adalah sebuah garis yang bengkok.
Kita punya cara tersendiri untuk merangkak, berdiri dan berjalan. Bersama, kita jalani hari, tapaki langkah, lewati perih, arungi hidup dan meraih mimpi.


 
With SarahZet :)