Kamis, 07 Juli 2016

Untuk Mama, Aku Pulang

Aku masih saja terburu-buru. Masih banyak hal yang harus aku persiapkan, pikirku. Disudut kamar masih ada kardus kosong yang seharusnya sudah terisi sejak pagi tadi. Baju-baju yang berserakan diatas kasur, kain yang masih dalam mesin cuci, tas yang mulai sesak meskipun satu koper lainnya sudah terisi. Tetapi tetap saja pekerjaanku belum selesai. Padahal ini bukan kali pertama aku seperti ini. Handphone terus berdering, sudah enam panggilan tak terjawab. Aku melirik (lagi) ke layar, disana tertulis nama "mama". Dengan malas aku mengangkat dering yang ketujuh, langsung terdengar suara mama dari ujung sana. Udah dimana nak? Udah berangkat? tanya wanita tua yang aku panggil mama. Mama masih saja khawatir, sama sepertiku yang masih saja berkutat dengan tugas-tugas ini. Aku diam sejenak kemudian meminta mama untuk tetap sabar menunggu. Aku tahu mama rindu, mama ingin anaknya segera sampai dan memeluknya. Tapi, sabar untuk sebentar karena ini juga untuk mama.

Satu jam berlalu, aku kembali merogoh tas dan mengambil sebuah dompet. Ada sebuah kotak kecil didalamnya, mataku mulai sedikit basah. Sebuah perhiasan dan selembar kertas surat cinta untuk mama. Aku bersandar ditempat tidur dan membaca ulang. Ma, aku rindu.
Ma.. Adek punya sebuah surat kecil untuk mama. Mungkin ini nggak berarti apa-apa dibandingkan semua hal yang udah mama lakuin terutama dalam hidup adek. Ma, kita pernah hidup berbatas jarak ratusan kilometer jauh dari tempat kita biasa berkumpul. Kadang itu membuat rindu menusuk hati. Disaat adek benar-benar terpuruk, adek berharap ada mama disisi adek. Tapi Allah pasti punya cara tersendiri untuk membuat hamba-Nya lebih kuat & tegar. Ma.. Ada sesuatu yang mau adek kasih untuk mama. Mungkin sebenarnya mama juga bisa beli barang itu dengan uang mama. Mama bisa dengan mudah pilih sesuai yang mama mau, bahkan lebih bagus dari yang adek bisa kasih ke mama. Ma, mungkin harganya memang nggak seberapa, bentuknya yang sederhana juga kecil. Tapi mama harus tau satu hal kalau ini adek beli dengan uang yang adek dapat dari hasil kerja keras adek. Mama nggak perlu tau adek dapat uang dari mana, yang pasti uang ini halal dan bukan dari hal yang aneh-aneh. Ma, maaf kalau adek belum bisa kasih ke mama suatu hal yang berharga dan suatu hal yang mama impikan sejak lama. Lewat barang yang kecil ini, adek berharap sama Allah suatu hari adek bisa bawa mama naik haji bahkan adek berharap kita bisa sama-sama kesana. Semoga mama suka dengan hadiah kecil dari adek, mama pasti jadi lebih cantik meskipun sebenarnya mama adalah wanita tercantik pertama yang adek kenal sejak lahir. Ma.. semoga mama selalu dalam lindungan Allah & sehat wal afiat. Adek sayang mama.
Aku tersenyum, mataku tak lagi basah. Ma, sebentar lagi aku sampai. Ku langkahkan kaki perlahan menuju pintu. Tok, tok, tok. Assalamu'alaikum. Sesaat ada suara balasan dari balik pintu. Pintu dihadapanku terbuka, aku tersenyum lagi. Ada mama dihadapanku, aku memeluknya dan berbisik. Ma, adek pulang.