Orang kerap memberi saran, "just be yourself"
atau "jadilah diri sendiri". Kedengarannya memang gampang, tapi
terkadang amat sangat sulit untuk dilakukan.
Kenapa harus terobsesi menjadi seperti orang lain?
Kenapa harus ingin selalu terlihat hebat? Kenapa harus selalu ingin jadi nomor
satu? Lantas memakai topeng?
Diri adalah Anda dengan segala keunikan dan potensi
yang Anda miliki. Menjadi diri sendiri adalah kita tetap dalam keunikan kita
tanpa harus mengikuti siapapun. Selain itu menjadi diri sendiri adalah
bagaimana mengoptimalkan potensi diri sendiri. Potensi yang bisa digunakan
untuk meraih kesuksesan sesuai dengan keunikannya masing-masing. Saat kita
merasa keunikan dan potensi kita belum dikeluarkan secara optimal, kita mungkin
belum menjadi diri sendiri.
1. Menerima
diri sendiri apa adanya
Langkah ini menjadi penting dan berada di urutan
pertama karena membenci diri sendiri tidak pernah ada baiknya. Langkah ini ada
di urutan pertama agar kita bisa menentukan poin-poin penting menemukan
kelebihan yang ada di dalam diri. Ada orang yang butuh waktu bertahun-tahun
untuk menemukannya, ada juga yang mencoba terus dan fokus sehingga bisa lebih
cepat menemukan kelebihan dalam dirinya.
Dalam prosesnya bisa dibilang masa uji coba,
seringkali kita trial and error dengan pengalaman. Dari sana kita bisa
berhadapan pada kondisi di mana kita harus menerima diri sendiri. Jika sudah
berhasil rasanya akan lebih nyaman, ikhlas, dan jauh dari rasa stres.
2. Jangan
mengeluh
Tidak populer sewaktu di sekolah? Abaikan. Jangan
menaruh perhatian dan berkeluh-kesah akan hal yang tidak penting. Lebih baik
beri kesempatan pada diri sendiri untuk bertumbuh dan menentukan batasannya
sendiri. Anda yang dulu tidak akan sama dengan Anda 15 atau 35 tahun
setelahnya. Jadi belajar dari kesalahan dan teruslah melangkah menjadi lebih
baik.
3. Berhenti
menyiksa diri sendiri
Membandingkan diri dengan orang lain itu sama artinya
dengan menyiksa diri. Berhentilah dan lihat kelebihan yang ada. Karena apa yang
menjadi kelebihan orang lain belum tentu cocok untuk kita. Biarkan orang
menjadi dirinya sendiri, dan Anda menjadi diri Anda sendiri juga. Tidak ada
gunanya iri atau cemburu dengan apa yang orang lain miliki. Menjadi jujur akan
memberi efek positif pada kepribadian, dan itu penting.
4. Kita tidak
akan bisa menyenangkan semua orang
Perlu dicatat bahwa kita tidak akan bisa membuat semua
orang senang dengan kita, tentunya ada satu atau dua yang akan membenci kita.
Bahkan ada orang yang membenci tokoh-tokoh besar seperti Dalai Lama atau
Aung San Su Kyi, meskipun ia juga sangat dikagumi orang lain. Hal
pentingnya, berhentilah berusaha untuk selalu tampil seperti yang diinginkan
orang lain hanya untuk membuat mereka senang. Tapi jadilah apa adanya, dan
biarkan mereka menerima Anda demikian adanya. Berpura-pura menjadi orang lain
untuk bisa diterima hanya akan melelahkan Anda saja.
5. Menerima
hal negatif yang ada dalam diri
Ketika ada seseorang yang tidak suka dengan Anda,
terimalah dan jangan bereaksi berlebihan. Memang pada kenyataannya akan ada
satu atau dua orang yang merasa insecure atau tidak menyukai keberadaan
Anda, tapi biarkan saja, jangan terlalu diambil hati. Tetap fokus meningkatkan
kemampuan diri menjadi lebih baik.
6. Sediakan
waktu khusus untuk menemukan diri sendiri
Waktu khusus ini bisa dibilang sebagai "me-time",
atau waktu menyendiri tanpa ada orang lain. Tujuannya bukan berarti
senang-senang sendiri, tapi gunakan untuk menemukan apa yang sebenarnya Anda
inginkan dan butuhkan. Kesibukan dengan pekerjaan, keluarga, dan teman, kadang
membuat kita lupa menyediakan waktu untuk diri kita sendiri.
7. Banggalah
menjadi diri sendiri
Lihatlah hal-hal positif yang ada di dalam diri Anda.
Beberapa hal positif tersebut adalah kejujuran Anda untuk mengakui kekurangan
diri. Kesadaran diri untuk memperbaiki diri. Serta kemauan untuk berubah menjadi
seorang diri yang Anda impikan.
Menjadi diri kita sendiri berarti menerima keberadaan kita dengan segenap potensinya, menerima kelebihan dan kekurangannya, menerima kecerdasan dan mungkin kebodohannya, menerima kesuksesan yang pernah diraih dan juga kegagalan yang pernah dialami, karena memang itulah diri kita sebenarnya. Sembari menerima itu semua, kita juga punya tanggungjawab besar untuk memberikan kebanggaan bagi diri kita, alat ukurnya bukanlah orang lain, alat ukurnya adalah apakah Anda telah menjadi lebih baik dari diri anda yang kemarin, karena jika alat ukurnya orang lain, bisa jadi apa yang anda raih hari ini bukanlah sesuatu yang membanggakan, tetapi jika itu adalah sesuatu yang lebih baik dari diri Anda yang kemarin, maka itu tetaplah sebuah capaian keberhasilan. Kesuksesan bagi seseorang belumlah tentu bernilai kesuksesan bagi orang lain, maka mengukur diri dengan ukuran diri kita adalah jauh lebih baik dari pada mengukur diri dengan menggunakan ukuran orang lain, apalagi yang tidak sepadan dengan Anda.
Anda tidak bisa menjadi diri sendiri yang seutuhnya
jika Anda belum mengoptimalkan potensi diri kita seutuhnya. Anda tidak pernah
tahu sampai dimana potensi diri Anda. Namun sejauh mana pun Anda sudah
mengoptimalkan potensi diri saat ini, Anda masih bisa terus meningkatkannya.
Secara sederhana, menjadi jujur dan mencintai apa yang
kita lakukan akan membuat Anda menjadi diri sendiri dan pribadi yang
menyenangkan buat orang lain.
@Tiramissyou_