Kamis, 25 Juni 2015

Di Balik Layar

Dunia memang tidak sepenuhnya mengenal kasta, perbedaan derajat sosial, ekonomi dan kesejahteraan, meski baik aku, kamu ataupun mereka memang tak akan pernah sama. Karena dalam setiap cerita hidup yang terangkai, mengalir dan berjalan, takkan mungkin lepas dari orang-orang dibalik layar. (dibalik layar).

Kalau kamu sudah bangun dan tergerak membaca tulisan ini, maka cukuplah merasa beruntung untuk semua alasan. Ada satu hal yang menarik di dunia ini yang mungkin perlu kamu ketahui. Bahwa mungkin seseorang yang datang ke dalam hidupmu nanti bukanlah orang yang baik. Baik dalam arti yang sebenarnya. Ada bagian-bagian yang tidak terpisahkan dari dirinya yang telah menjadi masa lalu. Pun setiap orang merasa ingin mengubur masa lalunya. Ia ingin berbagi denganmu. Mengawali sesuatu dengan kejujuran, bukan kebohongan. Ia mungkin bukan orang baik. Tidak sebaik sebagaimana pengetahuanmu tentangnya selama ini. Ia akan datang menjadi ujian bagimu.~

Kelak pada suatu saat nanti kau akan berada pada posisiku, berjuang sekuat tenaga namun aku tak peduli. Kelak pada suatu masa, kau juga akan tahu bahwa bahagia itu lebih dekat dengan mereka yang selalu memilih untuk setia. Apakah akhirnya kau menyadari, bahwa kau tidak bisa melalui semua itu sendirian? Mengertilah setiap orang membutuhkan seseorang untuk mendampingi. Let me tell you now that the choices is up to you. But you know i will always be there. Hidup memang pilihan, dan setiap pilihan memuat konsekuensi tersendiri. Kadang menghilang sementara itu perlu, mundur sementara itu perlu. Kita bukan Tuhan, tak perlu memaksakan diri agar bisa sempurna.

Sebuah tulisan dari orang yang aku kenal~

Aku pernah baca sebuah kalimat “orang lain bisa berubah menjadi teman, secepat teman bisa berubah menjadi orang lain.” Aneh, itu terjadi padaku saat ini. 
Aku benci ketika tau upayaku selama ini tidak berarti apa-apa. Aku benci ketika harus berada di posisi ini–di posisi seakan-akan akulah yang mencelakakan dia dan juga kalian. 
Aku sama sekali tidak ingin kalian berharap aku akan menjadi seperti yang kalian mau. Karena ketika paksaan kalian ditambah dengan perasaanku, ujung-ujungnya aku juga yang tersakiti kan? Kalian tidak rugi apa-apa. 
Aku menulis ini bukan karena aku merasa kesepian, tapi semua kesedihan sudah menumpuk melewati batas dan setauku hati tidak seluas itu untuk menampung emosi dan kecewa.
Aku tidak memaksa kalian untuk berada di pihakku atau meminta kalian menjauhinya, tanpa aku berbuat demikianpun mereka sudah menilaiku tidak baik. Aku tidak apa-apa kalau kalian ingin mengecewakanku, tapi buktikan kalau selama ini aku salah.
Jujur, aku capek bertahan hanya untuk mempertahankan apa yang tidak baik lagi untuk dipertahankan. Semoga mengerti ya. 

Terkadang dibalik layar dan tak terlihat itu lebih menyenangkan dan menenangkan. Selembar kertas dan pensil, ku temukan bahagiaku~

1 komentar:

Posting Komentar