Selasa, 01 April 2014

Trust me! Read that! Do that!


“Apakah kita harus menyerah? Apakah kita harus bersedih?”

Tinta penaku telah habis, entah sebarapa banyak kisah yang aku tulis.
Dalam diam, aku belajar.
Tak perlu lari atau menghindar.
Renungkanlah sejenak, fikirkan dengan tenang.
Kita tahu dengan sangat jelas.
Dia, Allah telah mengatur segalanya dengan begitu rapi.
Apakah kita harus risau?
Biarkanlah Allah yang mengatur, dan yakinlah ditangan-Nya semua akan baik-baik saja.

Saat ini, aku dihadapkan oleh telinga-telinga yang tidak mendengar.
Hati yang membeku, tangan yang enggan mengulur.
Mata tidak lagi dalam sorot kasih, dan mulutpun lebih mudah menghujat.
Kisah ini akan mendewasakanku.
Dari tiap sisi yang terlihat dan bahkan yang tidak tampak sekalipun.

Terkadang, kita terlalu menuntut dari kehidupan yang tinggi, dan kita gagal dalam memenuhi harapan kita sendiri.
Hingga benih tercela ini tumbuh.
Dendam, benci bahkan mengeluh tentang segala sesuatu dan berhenti menikmati hidup.

Bagaimana kita menjemput kebahagiaan?
Saat mereka tersenyum atas kehidupannya, kita pun dapat ikut tersenyum.
Sederhana.
Apa yang akan menjadi pilihan?
Bahagia karena dibahagiakan atau bahagia karena membahagiakan.
Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya.

Percayalah ini bukanlah sebuah bencana.
Semua yang telah terjadi pasti akan berakhir.
Semoga esok lebih baik.


@Tiramissyou_

2 komentar:

Sarah Zulqarnainii mengatakan...

kita telah berusaha,,
memberi dan berinisiatif dengan cinta.
tapi kemudian dibunuh oleh keadaan, sampai hati menjadi patah.
entah apa yang kami tulis ni,, gatauu..........................huhf

fathira baina mengatakan...

mereka hanya sekedar melihat tanpa bisa mengerti~

Posting Komentar