“Sedikit banyaknya,
aku telah mempelajari tentang dia. Dia, Sarah ku.”
Note:
Sebuah tulisan sederhana..
Mungkin, kita memang bisa dibilang baru kenal, sekitar 2 tahun
lebih. Hmm, lumayan lama juga. Berawal dari sebuah kelas yang ditentukan oleh prodi
berdasarkan IP semester 1. Hari pertama disemester 2, cukup berat untuk
ngejalaninnya. Banyak hal yang udah dilewatin. Tapi hari itu, ada sosok baru
yang cukup mengalihkan perhatian. Hanya duduk berselang satu denganku. Sesekali
dia mengecek handphonenya. Terlihat begitu kaku dengan sedikit gerakan dan
senyum tipis ketika ada yang menyapa. Hal ini membuat aku begitu cepat
meliriknya. Siapa dia? Sebelumnya aku memang pernah mendengar namanya.
Dia itu ....
Sarah, ketika nama itu disebut aku cukup teringat beberapa waktu
lalu ketika gadis itu turun dari tangga dengan handphone ditangannya. Berbaju
merah senada dengan jilbabnya, rok hitam dan sepatu merah, berjalan dengan agak
cepat. Dia memakai sepatu yang sama denganku, hanya berbeda warna saja. Ahh, lupakan
itu.
Aku terlanjur lupa semua yang ada disekitar ku. Entah karena aku
terlalu sibuk dengan urusanku atau aku memang tidak mau tau. Tapi, aku baru tau
kalau Sarah tinggal di depan rumah nenekku. Ini benar, tepat didepan rumah.
Bahkan aku bisa melihat rumahnya dari depan pintu kamarku. Semenjak hari itu,
aku mulai memperhatikannya. Aku juga lupa bagaimana aku bisa punya nomor kontak
Sarah. Waktu itu, aku lihat dia sedang di depan rumah, menyapu. Rajin sekali
gadis ini. Cepat-cepat aku mulai mengetik sms, terkirim.
Sarah, bisakah kita berteman??
Banyak hal yang ingin ku ceritakan tentang dia. Banyak sekali,
bahkan aku mulai bingung bercerita apa saja hal yang aku lewati dengannya.
Siang itu, aku kerumah nenek dengan motorku. Halaman rumah ramai sekali dengan
sepeda motor (red: kereta). Ada apa ini? Aku merasa jalanku sedikit terganggu.
Aku baru tau, di rumah Sarah ada syukuran. Kenapa aku tidak tau? :3 Hmm.. Tak
apalah.
Di kampus, ada beberapa waktu kita duduk bersebelahan di deretan
bangku nomer dua. Dia terlihat sedikit kurang nyaman, apa aku bau?? :D
entahlah. Aku cukup merasa tidak enak. Beberapa hari berselang akhirnya kita
tidak pernah duduk bersebelahan lagi. Dia lebih memilih duduk dibangku paling
depan, dan aku tetap setia dengan deretan bangku kedua.
Waktu berjalan cukup cepat membawa kita ke tingkat yang lebih
tinggi, semester 3. Tidak hanya tingkat yang tinggi, tapi pelajaran juga
berpengaruh. Oh tidak. Ada sedikit kekhawatiran tentang semua ini, dan akhirnya
Sarah mengajakku untuk les private dengan kakak senior. Kami biasa memanggil
beliau bang Agus :) Sosok yang pintar dan kita selalu belajar dengan
semangat. Ketika bulan Ramadhan, mungkin ini menjadi awal sisi Sarah bisa aku
lihat. Tentang karakternya, kesukaannya, dan hal menarik lainnya. Kita membuat
ampao lebaran bersama temanku, Neza. Hasilnya kita bagi sama, cukuplah untuk
menebalkan isi dompet, haha.
Aku dan Sarah memang jarang bertemu khusus, hanya sekedar
menyapa. Karna gak setiap hari kita punya topik yang seru untuk dibahas. Pernah
dulu aku bercerita tentang masa-masaku, dia terlihat cukup antusias. Saat itu
aku berpikir, apa dia tetap setia mendengar ceritaku yang kadang memang gak
menarik. Begitulah. Dia jarang sekali bercerita, hanya kadang ketika aku yang
bertanya. Alhasil, ketika aku buntu yaa kita sama-sama larut dalam pikiran
masing-masing.
Tentang organisasi kampus. HMP-Matematika adalah organisasi yang
pertama kali dimana aku terlibat. Sarah yang mengajak, aku sempat bingung.
Alasannya apa? Pengisi mading? Aku memang suka, tapi kalau untuk matematika??
Apa Sarah menunjuk orang yang salah? Tapi tidak ada yang salah untuk semua ini
(*sotoy).
Kebiasaanku adalah memperhatikan raut wajahnya. Dibinar matanya
ada sebuah mimpi, tekad bulat yang tiap detik terus bercerita. Meski dia tak
pernah mengatakannya, mengapresiasikan dalam gerakan, tapi itu cukup bisa
terlihat. Tentang semangat berjuang, meski bukan pemeran utama. Hal ini bisa
aku rasakan ketika kita mengikuti lomba, dan Sarah adalah panitia. Kita
bergerak bersama untuk membuka mata orang yang hanya bisa menganggap sepele
untuk sebuah ide. Meski kemenangan tidak dalam genggaman, tapi kita telah
menunjukkannya. Kita bisa juga loh. Gambaran sedikit tentang Sarah adalah
seorang gadis kecil yang beranjak dewasa dengan caranya sendiri. Caranya
merangkak, berdiri, berjalan dan berlari. Menyukai dunia baru, hal-hal kecil
yang menarik. Kalau ngomongin kebiasaannya Sarah itu, sejauh mata memandang
sihh.. Dia suka lupa, dan aku mungkin salah 1 alternatif pengingatnya. Awalnya
terasa aneh ketika dia memintaku untuk mengingatkannya. Tapi hidup ini adalah
memberi sebanyak-banyaknya kan? Hal inilah yang menjadikan aku akan melakukan
semampu yang aku bisa untuknya.
Mungkin tulisan ini agak sedikit aneh, tidak sistematis. Tapi,
pahamilah betapa aku sangat susah untuk menjelaskan bagaimana aku melakukan
semua ini untuk teman yang aku anggap terbaik. Ketahuilah, aku tidak akan
pernah bisa untuk marah dengannya. Walaupun untuk ngambek sedikit pernah :D
haha aneh sekali.
Ingin rasanya menuliskan semua tentangnya dalam tiap goresan
kalimat. Bagaimana caranya tersenyum, bagaimana ketika dia kalut, bimbang, ragu
dengan pilihannya, sedih dalam diamnya, tersenyum meskipun dari raut wajahnya
sudah tergambar jelas. Aku tidak tau bagaimana caranya aku mengetahui semuanya.
Aku tidak punya ilmu mistis loh -_- mungkin karena kebersamaan ini.
Sarah, aku benar-benar tidak tau apa yang ingin aku tulis lagi.
Semuanya memang terekam jelas diingatan. Hal-hal sepele. Bahkan ketika aku
harus kehilangan dia untuk beberpa hari ketika Sarah mengikuti dream maker.
Kalau boleh jujur, berat sekali ketika aku harus melewati ini sendiri. Bukan
berarti aku melibatkan Sarah agar ikut menanggungnya bersama, tidak seperti
itu. Aku hanya sedih, ketika semua orang tidak peduli. Aku juga harus
kehilangan Sarah. Hari itu, aku melakukan kesalahan yang sangat besar, aku diam
di kampus. Aku tidak ingin melihat Sarah, aku berharap Sarah tidak melihatku
juga. Tapi ketika dia menghampiri, aku benar-benar merasa aku tidak kuat untuk
semua ini. Dan pada akhirnya Sarah harus pergi. Berat.
Sarah, maaf sekali lagi. Aku mengulang kesalahan yang sama.
Masih ingat ketika kita rapat hari jumat dan besok adalah acara kita? Aku
berniat melakukan hal yang sama. Aku ingin diam seribu bahasa. Menuruti ego
yang terus membayangiku. Alasannya karena aku hanya memikirkan dari sisiku
saja. Tapi, seseorang menegurku. Betapa malunya, sangat bersalah sekali,
terlalu bodoh ketika aku seperti balas dendam atas apa yang kau tinggal pergi
beberapa hari. Aku lebih mementingkan ego, tanpa peduli kau juga butuh aku.
Dari situ, aku belajar. Belajar tentang makna mengerti dan
memahami. Aku tidak ingin Sarah murung sendiri, bahkan aku ingin menghapus itu.
Sebisa mungkin aku akan melakukan apapun semampuku. Begitu juga dengan Sarah,
terkadang dia bisa datang di momen yang pas ketika jiwa ini kalut. Dapat feel
dari mana? :D setidaknya itu bisa mengobati.
Sarah, mungkin teman-temanmu yang lebih baik dari seorang aku
banyak diluar sana. Aku tidak peduli, karena yang aku tau kita akan bersama :)
Tulisan hari ini akan ada lanjutannya. Aku ingin menulis dengan
lebih baik lagi. Aku ingin menulis lebih banyak tentang kita. Tulisan hari ini
bisa dibilang sangatlah buruk :( tapi niatku baik. Semua
tentang Sarah, akan tersimpan rapi dalam ingatan. Aku bahagia mengenalmu. Aku
rindu ketika dia merengek seperti bocah kecil karena permennya jatuh ditanah.
Ketika dia berargumen dengan bijak, sifat dewasa dan bahkan sifat cerobohnya
-_- Cukuplah cerita hari ini, suatu saat akan disambung lagi :)
~foto-foto Sarah masih kurus sampe pipinya terisi :p
~yang kita pake jilbab samaan ini pas @Sarah_Choco udah besar :D
Note:
“Yank :) kita hidup dgn apa yg mjd
pilihan kita. kita juga gak bisa maksain keadaan sesuai keinginan kita.
terkadang zona nyaman kita sekarang, berpengaruh ke org di sekitar kita. kami
cukup paham dgn keadaan sarah, sebisa mungkin kami bakal bantu apapun semampu
yg kami bisa. kita mmg sedang jalani dunia baru, dunia kita. tapi keadaannya
skrg, byk org yg lg butuh sarah, org yg ngerasa kehilangan sarah. jangan
tinggalin itu yk, knpa kita dihadapkan situasi ini? selagi kami bisa, kami pasti
bantu. mungkin sarah cukup mahir nutupin semuanya, tapi kami udah mulai belajar
ttg sarah, kadang ada sisi sarah yg secara gak langsung terbongkar yk maaf
kalau kami curi2 pandang hhe tapi yaa, kita cuma bisa doa semoga semua yg mjd
pilihan kita kemarin, hari ini, besok dan seterusnya adalah pilihan yang
terbaik utk kita”.
~sayang Sarah :) {}
8 komentar:
hahaha.......wiihh keren x tulisannyaaa tantee......
yeyy.......ada nama ulon disitu..:D
(y) nyooo cap yk...
haha sok kali :p
hahaha.. sok sikit tak apa yk :p hahahahaa
oke bolehlah, asal jangan sering-sering :D
mantap
terimakasih sudah berkunjung :)
Sungguh mengharukan...
Kakak.... mantappppp deh (y) ^_^
Posting Komentar