Malam ini gak tau kenapa seneng aja muter lagu "Pupus"nya Dewa 19 (berkali-kali). Senang aja, entah ini beneran senang yang berpengaruh keperasaan atau cuma senang denger lagunya. Awalnya gak ada alasan untuk ini. Tapi ...
"Aku tak mengerti apa yang ku rasa, rindu yang tak pernah begitu hebatnya ...."
Aku rindu, rindu dunia yang telah lama aku tinggalkan secara perlahan. Rindu dunia mayaku, sahabat-sahabatku dan juga adik-adikku. Apa kabar mereka disana? Masihkah mereka merindukanku?
Alasan rindu ini adalah karena aku telah cukup lama berjalan mundur, perlahan. Aku tidak ingin mereka menggantungkan kehidupan mereka hanya berbatas di aku. Bukan maksud aku terlalu memuji diri seolah aku yang berhak atas mereka. Tidak, aku hanya tidak ingin mereka terlalu memikirkan aku, bahkan aku tidak ingin mereka menangisiku.
Ahh, pikiran yang sangat bodoh. Siapa aku bagi mereka? Mereka hanya memikirkan hidup mereka tanpa pernah peduli bagaimana cara Tuhan mempertemukan kita satu sama lain dalam sebuah dunia yang orang lain menganggap sebelah mata, sepele. Tapi, Tuhan memberikan hal ini ada pada kita, kita yang tidak merasa sepele. Untuk apa perkenalan ini? Aku yakin tidak ada yang sia-sia untuk ini dan Tuhan punya sebuah rencana yang sangat indah pastinya.
Untuk sahabatku di ujung sana, aku merindukanmu seperti merindukan pelangi dimalam hari. Aku tau, bahkan terlanjur yakin. Kau tidak akan pernah membaca tulisan ini, karena kau tidak peduli lagi padaku. Aku tau sebenarnya kau bukan membenciku, tapi aku butuh alasan mengapa keadaan yang tidak pernah aku inginkan ini hadir. Ingatkah bagaimana kita merangkai sajak persahabatan ini? Yang bahkan orang lain tidak memiliki apa yang kita miliki. Bahkan diamku juga tidak mengusik pikiranmu. Jika menjauhiku adalah sebuah caramu menyanyangiku, lakukanlah.
Untuk adikku dalam genggaman sang kakak. Aku merindukanmu, rindu bagaimana cara kita bercerita mengukir tawa. Maaf ketika aku harus melukis jarak, karena aku tau kalian lebih baik tanpa aku. Belajarlah untuk dewasa, jangan merengek lagi. Kita tidak hidup untuk masa lalu, lakukanlah hal yang menjadikanmu pribadi yang kuat. Jika kau merindukanku, pejamkan matamu dan rasakan kehadiranku. Usap air matamu, kita hanya butuh waktu untuk memulihkan keadaan ini. Aku tidak pergi, karena semua yang pergi pasti akan kembali meski bukan seperti apa yang kau inginkan.
"aku persembahkan hidupku untukmu ..."
0 komentar:
Posting Komentar