Sabtu, 14 Desember 2013

Mama adalah Hebat





“Dikala jiwa ini resah, kau ada di sana.
Disaat aku terluka, kau masih di sana.
Aku mulai lelah, semangatku mulai patah untuk terus berjuang.
Terhenti oleh kerikil-kerikil yang kurasa terlampau tajam.
Hingga akhirnya aku pun memilih jeda. Kau tetap di sana.
Memberi isyarat untukku bertahan.”

Mama, hari ini terlintas dipikiran semua kenanganku selama 20 tahun berlalu. Namun aku sadari selama ini banyak hal yang belum bisa aku berikan, sesuatu yang berarti bagimu. Bahkan aku belum bisa memberikan apa yang kau inginkan dariku. Mama, maafkan aku. Tetapi aku akan terus berjuang untuk semua hal yang menjadi mimpi kita selama ini.
Mama, perlahan aku bisa berdiri tegar seperti yang kau ajarkan dan inginkan dariku namun hati ini tetap rapuh jika aku ingat segala tentangmu. Ma, maafkan aku yang terkadang aku terlalu sibuk dengan urusanku sehingga aku lupa menanyakan kabarmu. Masih teringat jelas, secangkir teh hangat yang selalu kau buatkan untukku mengawali hari-hari.
Waktu berjalan sedikit lebih cepat akhir-akhir ini, padahal aku tidak beraktivitas sesibuk mama setiap harinya. Belakangan ini aku lebih sering menghabiskan waktu dengan duduk di depan layar laptop 14 inc, memijit satu demi satu huruf yang tertera di keyboardnya. Sesekali aku membuka buku-buku tebal yang menumpuk di sudut kamar, membuka lembar demi lembar buku-buku menyebalkan itu. Kemudian ketika aku tersadar dan melihat jam, waktu seperti berlari tak karuan. Aktivitas itu memang terlihat begitu sepele. Tapi entah kenapa aku begitu lelah menjalaninya.
Ada sesuatu disana, ma. Sesuatu yang seakan tidak berhenti mengejarku setiap detik. Seberapa keraspun aku berlari dia selalu bisa menangkapku.  Ingin rasanya menyerah saja, membiarkan semuanya terbengkalai. Tapi aku ingat mama. Ketika aku mulai terpikir untuk menyerah aku selalu ingat raut wajah mama. Mama terlihat lebih tua sekarang, sementara belum satupun sesuatu yang bisa aku berikan dan tentu saja aku minta maaf untuk itu semua.
Mama, dengan tidak mengurangi rasa hormat pada sosok ayah. Aku katakan “Mama adalah hebat”. Mama adalah simbol cinta yang nyata, terasa begitu indah. Aku memang tidak tahu dan tidak akan pernah tahu sebesar apa cinta mama kepadaku. Karena cinta mama terlalu besar dan tidak dapat ku ukur. Tidak ada manusia yang sempurna. Begitu juga dengan mama. Mama memang tidak sempurna tapi mama yang terbaik. Aku tahu, semua usaha untuk membalas jasamu tidak akan pernah cukup walau seumur hidup aku mencoba.
Mama, hatimu begitu luas. Mungkin sangat sering sekali mama sedih karenaku. Aku tidak tau sebanyak apa air mata yang mama teteskan karenaku. Maaf karena aku sering menyakiti hatimu. Maaf jika aku sering membantah, entah berapa kali kata “ah” terucap dalam harianku. “Tidak” seharusnya ini adalah jawaban yang paling baik dan tepat. Maaf jika aku belum bisa membuat mama bangga.
Mama, sebisa mungkin aku akan bertahan dengan situasi apapun saat ini, sekuat tenaga aku akan terus berusaha berjalan ke arah yang sudah kita tentukan sebelumnya.  Jika aku jatuh aku akan berdiri lagi, jika aku kalah aku akan mencoba lagi, dan jika aku gagal aku akan bangkit lagi. Hanya itu yang bisa aku berikan untuk mama saat ini.
Tidak usah merasa cemas, ma. Aku tidak sendirian disini, Allah bersamaku. Menyediakan kantung-kantung oksigen yang tak terbatas jika aku mulai merasa sesak. Allah tidak akan memberi cobaan melebihi batas kemampuan hamba-Nya. Aku percaya itu.
Mama, aku yakin disetiap sujudmu yang khusuk, disetiap doamu yang kontinyu, engkau selalu selipkan namaku. Terima kasih untuk semua peluhmu yang tak hanya kasih tetapi juga sayang.
Mama, lewat surat kecil yang aku tuliskan untukmu ini, aku ingin mengucapkan terima kasih, terima kasih atas cinta setulus hati yang kau berikan untukku, terima kasih atas kasih sayang yang selembut hatimu padaku, terima kasih atas segala pengorbanan dan kesabaranmu dalam menghadapiku, ucapan terima kasih bahkan semua harta yang ku miliki sekalipun mungkin tak mampu membayar semua pengorbananmu, namun aku tau bukan itu yang kau harapkan, aku tau kau tak mengharapkan aku untuk membalas semua itu, cukup melihatku tersenyum bahagia dan menjadi pribadi yang jauh baik lagi, itulah yang membuatmu bahagia dan yang akan membuatmu tersenyum manis kepadaku.
Aku manyayangimu selalu. Selamanya. Aku memang tidak pernah mengatakannya, tapi percayalah mama. Cintaku lebih besar dari apupun. Aku menyayangi mama dengan cara yang mungkin mama tidak mengerti. Tetaplah disisiku mama. Tunggu sampai aku bisa membahagiakanmu.
Mama, maafkan setiap kali aku berbuat salah yang kerap membuatmu terluka. Semoga Allah memberikan cahaya ditiap langkah yang hendak dilalui. Memberikan kekuatan dan ketegaran dalam menjalani hidup. Memberikan ampunan disetiap kesalahan yang telah dan akan dilakukan. Dan seberat apapun langkah, semoga akhirnya akan sampai pada impian yang melingkar di puncak kesuksesan yang masih terekam di dalam benak dan pikiran. Aku akan terus ingat sejuta alasanmu untuk tersenyum, menikmati setiap detik waktu dan mengakhiri kelelahan hari ini dengan keikhlasan.
Ya Rabb, terima kasih yang tak terhingga untuk kehadiran sosok malaikat-Mu ini dalam kehidupanku. Sosok bidadari cantik dengan kesempurnaan bola mata coklatnya, bidadari cantik dengan terlukis manis di senyuman. Bidadari mempesona dengan setiap akhlak mulia yang diajarkannya padaku. Sosok yang lembut namun tegas, sosok yang tak dapat aku definisikan kebaikan, ketulusan, kesabaran, dan ketabahannya. Sosok yang tak pernah kenal lelah untuk mengingatkan ku. Sosok yang tak pernah berhenti untuk mencintai dan mengasihiku. Pinta ku sederhana yaitu berikan aku kesempatan untuk membahagiakannya, untuk membalas semua yang telah ia beri dan korbankan untukku.
Mama, pastikan engkau masih bisa tersenyum besok pagi. Aku mencintaimu karena Allah.

  ♥ For the best my mother

 @Tiramissyou_

2 komentar:

Sarah Zulqarnainii mengatakan...

LIKE ITTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT (Y)
mama is number one :')

fathira baina mengatakan...

Yap, mama is the best in the whole world :)

Posting Komentar